TUGAS
ILMU LINGKUNGAN
“PENCEMARAN
AIR LAUT”
OLEH KELOMPOK III :
Ø NANDA
PRASETYA (1110433022)
Ø SUTRA
MELCY (1110432028)
Ø DELVITRI
MURNI (1110432046)
Ø ANGGRITA
JANUARTI (1110432052)
Ø EKA ASIH
KURNIATI (1110433038)
UNIVERSITAS
ANDALAS
JURUSAN
MATEMATIKA
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah ilmu
lingkungan dengan tema “pencemaran air laut”.
Penulisan laporan ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu lingkungan.
Selanjutnya
penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Chairul
MS. selaku Dosen Mata Kuliah Kewarganegaraan.
2. Orang
tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.
3. Teman-teman
anggota kelompok yang telah ikut berpartisipasi dan bekerja sama dalam
menyelesaikan laporan ini.
4. Serta
pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penulissan makalah ini.
Selanjutnya penulis menyadari
bahwa penulissan makalah ini belumlah sempurna. Oleh sebab itu penulis mohon
kritikan dan saran dari pembaca semua untuk kesempurnaan makalah ini dimasa
yang akan datang.
Padang,
12 APRIL 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
`1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari – hari kita
membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan
kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang
berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah
seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti
ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air
yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi
mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan
merugikan kita bila di konsumsi.
Namun bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai
adalah sumber air sehari – hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu
peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
- Apa itu pencemaran air laut?
- Apa
yang menyebabkan terjadinya pencemaran air
laut?
- Bahaya
apa saja yang ditimbulkan oleh air laut yang tercemar?
- Apa
yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air laut?
1.3 TUJUAN
- Agar
manusia lebih dapat memahami bahaya polusi air laut
- Agar
dapat membedakan air laut yang
bersih dan air laut yang sudah tercemar
- Dapat
lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi
- Dapat
mengetahui kandungan air yang terpolusi
BAB II
PENCEMARAN LAUT
Pencemaran
laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel
kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang
bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang
bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak
langsung.Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik
tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab
pencemaran laut adalah kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam
banyak cara. Misalnya melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan
bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal
juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air
dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air sehingga menganggu
kenyamanan organisme yang hidup dalam air.Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap
ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat
menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut,
seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu dapat
terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis organismelaut yang dikenal dengan
istilah bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam dasar
perairan yang berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan
dari organisme yang tercemar serta penyakit dan kematian secara massal seperti
yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk Minamata.
Bahan
kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah nitrogen,
dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk pertanian
yang terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa detergent
yang banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan eutrofikasi,
karena senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan phytoplankton. Tingginya konsentrasi
bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air ini akan meningkat dan akan
mendominasi perairan, sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa
mematikan.Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi
karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini
kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut, dan cendrung menumpuk
di muara. The World Resources
Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen)
wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini
terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan
Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya
adalah meningkatnya alga merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan
dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa
hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.Bibit- bibit penyakit berbagai zat
yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai
polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak
sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau
logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke
laut.Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian
kecil laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera
mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-
kerangan yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan.
Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik,
melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di
Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata
terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya
menderita cacat dan meninggal.
Tingkat Pencemaran Laut Indonesia
terjadi di kawasan
laut sekitar dekat muara sungai dan kota-kota besar. Tingkat pencemaran laut
ini telah menjadi ancaman serius bagi laut Indonesia dengan segala
potensinya.Pencemaran laut menurut PP No. 19 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut adalah mempunyai pengertian
atau definisi Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi.
Pencemaran berat terutama sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya.Komponen-komponen yang menyebabkan pencemaran laut seperti partikel
kimia, limbah industri, limbah pertambangan, limbah pertanian dan perumahan,
kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing)di dalam laut yang
berpotensi memberi efek berbahaya.
Akibat Pencemaran
laut
- Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
- Terjadinya
ledakan ganggang dan tumbuhan air
- Pendangkalan
dasar perairan
- Tersumbatnya
penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
- Dalam
jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
- Akibat
penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
- Kematian
biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
- Dapat
mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
Usaha- Usaha untuk Mencegah dan Mengatasi Polusi Air
- Menempatkan
daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan
- Pembuangan
limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
- Pengawasan
terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
- Memperluas
gerakan penghijauan
- Tindakan
tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
- Memberikan
kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungannya
- Melakukan
intensifikasi pertanian
Adapun cara lain untuk mengatasi
polusi air atau yang dikenal dengan sebutan banjir. Banjir ada dua macam yaitu
banjir banding dan banjir genangan.
- Banjir
banding dapat diatasi secar meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
- Banjir
genangan dapat diatasi dengan memebersihakan air dari penyumbatan yang
mengakibatkan air meluap
Banyak orang mengatakan “ lebih baik
mencegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan. Ada
beberapa langkah- langkah yang dilakukan untuk mencegak banjir genangan yaitu:
- Dalam
perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya
masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang
disusun denagn rongga- rongga resapan air disela- selanya. Hal yang tidak
kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus
bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut
- Apabila
di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang
terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyak- banyaknya.
Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat
memperoleh manfaat seperti berikut:
- Persediaan
air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
- Tanah
bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang
rendah atau meninggikan lantai rumah
- Apabila
air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan
ke sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air
limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam
sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah
- Apabila
air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm, satu- satunya
jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air
banjir.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
- Polusi
adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain
ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami
- Segala
sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan
- Polusi
air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen-
komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air terggangu
- Sumber
polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
pertanian, limbah industri dan sebagianya
- Akibat
yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat
dan lain- lain
4.2 Saran
- Sebaiknya
kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang
terpolusi dan ada yang tidak
- Jagalah
air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air
- Jangan
membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar
tidak terjadi pencemaran air.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Haryanto, Tri. 2008. Pencemaran Lingkungan.
Klaten: Penerbit Cempaka Putih
Terjemahan http://www.habercorp.com/index.php?id=22
Djambur. W.
Sukarno. 1993. Biologi 1 untuk Sekolah Menengan Umum. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan
Ahya M
Salman. 1993. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Umum, Dekdibud, Jakarta
Santiyono.
1994. Biologi 1 untuk sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
Http: //www.
Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar